Sindoro...3163 Mdpl.....puncak!!!!


.


Saya mengijak Puncak Sindoro!!!!!!!!!!!!!!!!
wakakakakak,,,

tanggal 10-11 April kemaren mapateksi mengadakan fun hiking. pesertanya gila-gilaan,,hampir 150 orang. rekor bagi mapateksi,,,

Gunung Sindoro,,,gunung kembaran Sumbing. 3163 MDPL.

Pas mau berangkat, eike benar-benar berikhtiar dalam hati bahwa akan menghirup udara puncak. eike rindu puncak. Merasakan gairah kota bintang, udara dingin yang menyengat dan kepuasan batin yang diperoleh bila berhasil menginjakkan kaki di puncak. Selain untuk mengobati patah hati juga si,,,waha.

Perjalanan dimulai dari beskem yang berlokasi di Wonosobo, deket perbatasan Temanggung. ada 4 sesi perjalanan.

Beskem--Pos 1
Perjalanan sesi pertama ini indah sekali, tidak ada jalan menanjak, hanya lurus tanpa belokan. kanan kiri adalah perkebunan sawi dan lombok hijau. tenaga masi kenceng, fresh, nggak terpengaruh udara dingin. Walaupun pas kita berangkat sempet ada grimis mengundang.

Pos 1--Pos 2
Jalan mulai memasuki hutan. Berhubung pas berangkat kita ber-gelap ria, maka tidak sadar apa yang ada dikanan kiri, taunya cuman lampu senter doang. Pas turun, ternyata kita melewati hutan pinus.

Pos 2--Pos 3
Buset,,,berat,,,jalannya menanjak parah. Lewat batu2 vertikal,,
Mana jauh lagi,,
Nafas mulai ngos-ngos-an,,,kita sering berhenti. Sekedar membasahi tenggorokan dan mengatur nafas. Pas berhenti dan menengok ke belakang,,,terhampar pemandangan kota di bawah kita,,buset,,,pemandangan inilah yang selalu eike rindukan bila naik gunung. Capek,,,tapi puassssssss,,,
Sayang bukan kota bintang,,soalnya kota dibawah mendung,,,malah terlihat petir nyambar-nyambar,,,tapi lampunya thok udah bagus oq,,,
Saat mencapai pos 3,,,rasanya seperti menemukan surga,,di sana sudah terpasang beberapa tenda yang telah dipersiapan tim advent yang naik sehari sebelumnya.
Eike langsung menuju tenda panitia dan melungker mencari kehangatan dibawah SB Hanif,,,berpelukan ma Hanif,,,tetap saja dingin,,,
Kita sampai dipos 3 kurang lebih jam 11 malem.

Pos 3--Puncak
Sekitar jam 2 kita dibangunin. Bagi yang mau muncak silahkan bersiap-siap.
Eike semangat 45 keluar tenda. Udara dingin langsung menusuk parah. Berbekal sarung tangan dan kaos kaki serta salonpas dihidung eike berangkat.
Saat melongok ke atas,,,
Buju buset,,,bintang-bintang banyak banget. puol,,,nggak bakal terlihat kalau kita di kota. Apalagi kota Semarang. Langit cerah. Malah katanya ada yang sampai ngliat bintang jatuh. Haih,,,pengen.
Perjalanan terakhir ini membunuh jiwa dan raga.
Terdapat 3 puncak palsu yang bikin kita terus berpikir 'Kapan sampai???' dan 'Mana puncaknya?????'
Mendaki yang benar-benar mendaki. Hampir 45 derajat lebih malah.
Jam setengah 6,,,kita belum juga mencapai puncak,,,
Semburat merah sudah terlihat. Kalau mengejar sunrise nggak bakalan dapet. Jadi poto-poto dulu ma sunrise,,mataharinya nggak nongol, cuman semburat doang, soalnya sisa mendung masi tertinggal.
Jam7 eike nyampe puncak.
Terdengar musik dangdut. Yap, panitia menyiapkan soundsystem buat jogetan gila di puncak.
Mie dimasak. Air dipanaskan bikin kopi instan.
Semua kebagian dikit-dikit,,yang penting perut terganjal.
Di puncak ada kawah menganga dengan genangan air yang lumayan dalam. Eike males masuk ke kawahnya. Nggak mau naiknya. jadi cukup dilihat dari atas saja.

Setelah bersenang-senang memuaskan diri poto-poto, sekitar jam setengah 9 kita turun.
Perjalanan turun lebih menyiksa ternyata. Kaki rasanya mau lepas. Jalan eike udah kayak pinguin kawin. Bentar-bentar istirahat. Nggak berani lari kayak yang lain, takut kepeleset dan mencium batu-batu segedhe gajah.
Sekitar jam 4 kita sampai beskem.
Itu pun karena bantuan ojek yang tersedia setelah kita turun ke pos 1. Jadi dari pos 1 ke beskem, kita ngojek. Dapet 15ribu, dan ternyata mahal,,,eike kurang canggih nawarnya...bah

Sesampainya di beskem, badai datang. Padahal 5 huruf belum turun. Eike khawatir setengah hidup. Tapi syukurlah jam 7-an dia nyampe dengan kaki kesleo dan wajah memilukan.

Ditunggu sampai jam 8 hujan badai baru lumayan reda. Hingga akhirnya kami berani pulang ke semarang. Melanjutkan aktivitas yang untuk beberapa saat terlupakan.

Sindoro, 3163 Mdpl, 10-11 April 2010 (untuk saat ini 'nggak lagi-lagi naik Sindoro')
cy