pink,,,,


.

Tau warna merah jambu???
Pink???Wooooaaa,,,sudah pastilah tau,,warna cinta. Warna pink selalu identik dengan suasana hari valentine. Dimana-mana serba pink. Serba merah jambu. Selain diidentikkan dengan warna cinta, warna pink juga merupakan warna yang selalu ditarik hubungan dengan feminisme. Serba wanita. Karena warna pink adalah warna wanitalah sehingga dijadikan warna cinta. Karena wanita lebih sering melankonis jika menyangkut cinta. Pria memakai sesuatu serba pink akan langsung dicap negative. Pria ganjen. Atau yang lebih halus,,pria metrosexual.Merah jambu itu sebutan dalam Bahasa Indonesia.
Pink Bahasa Inggris-nya.
Kalau Bahasa Jawa-nya??
Taukah kalian????
Yup,,,betul sekali,,,,
Jambon.
J.A.M.B.O.N.Eike pikir-pikir, kok ada sesuatu yang mengganjal yah,,
Ada yang aneh dengan pelafalan kata ‘jambon’ itu. Darimana orang Jawa bisa mendapatkan kata itu sebagai penggambaran warna pink?? Bukankah ‘jambon’ sedikit mirip dengan ‘jamban’.
Dan bukankah jamban itu tempat kita buang hajat? Trus kenapa warna wanita dan cinta tega-teganya diberi nama dengan suatu kata yang bertetangga dengan ‘jamban’.
Wuakakakakaka,,,
G habis pikir.
Atau jangan-jangan ‘jamban’ itu sebenarnya berarti ‘tempat’, tapi berhubung penggunaannya lebih sering untuk ‘tempat buang hajat’ jadi bermakna konotatif. Well, eike mah buta akan sejarah dari kosakata bahasa Indonesia.
Setidaknya sekarang ini kata ‘jambon’ dekat dengan ‘jamban’.
Dan eike saja yang jurang kerjaan menghubungkan ‘jambon’ dengan ‘jamban’.
Haghaghaghag,,,masi geli,,,

Syok Cuaca,,,


.


Hari ini eike sukses mengalami shocking weather. Hwasem berat!!!!!

Begini ceritanya :

Jam 11 siang eike disms ma komting (komandan angkatan 2007 eike) yang isinya “ rul, ternyata kita tetep butuh sekretaris, km bs nggak?”

Dan saya dengan baik hatinya menyanggupi. Eike sendiri juga belum terlalu jelas mengenai pekerjaan yang bakal eike lakukan. Prinsip eike, tiap ada kesempatan, samber saja. Pikir nanti.

(dan sekarang merasa sedikit bodoh, karena tugas eike jadi buanyak puol,,=.=’)

Mbak Asri lah nama sang pembimbing eike. Nah, demi bertemu dengan dialah saya rela naik ke Tembalang. Walaupun nggak ada urusan apa-apa selain menemuinya. Aqirnya dengan penuh rasa tanggung jawab eike naik. Jam 1 siang. Keadaan Semarang panas membara. Keringat eike sampai menetes-netes saking hot-nya. Eike siap sedia dengan semua peralatan pencegah kehitaman eike. Takutnya eike akan gosong dengan sempurna, dan mengembang terlihat nikmat, ups, itu mah roti, waha.

Tanjakan demi tanjakan eike lalui dengan gagah berani, kemudian, sesampainya di tanjakan gombel, mendung tiba-tiba datang, dan tanpa dinyana, hujan turun, gerimis sih,,tapi tetap saja eike basah pas nyampai kampus. Hah.

Setelah urusan dengan mbak Asri selesai, eike berniat langsung pulang ke bawah(sebagai informasi bagi yang belum tahu, rumah eike di bawah itu : di sekitar Smpang Lima Semarang, Seroja tepatnya)

Tapi niat hanya menjadi niat, hujan turun dengan derasnya. Eike terjebak di kampus. Doing nothing. Dan hanya melongo memandangi rintik hujan yang nggak juga reda. Sampai sekitar jam 2, tinggal gerimis mengundang. Eike mantap menerjangnya. Keluar parkiran kampus dengan jumawa, halah, cuman grimis oq, palingan di bawah nggak hujan (informasi dari sms bulik eike yang bilang kalo bawah nggak hujan).

Eh, tiba2 mak bedhundhuk, hujan deres buanget pas eike baru nyampe jalan dibawah tol, buset dah, eike segera ngebut ke indomart terdekat. Ngiyup ( baca: berteduh).

Nggak cuman eike yang berpikiran untuk menunggu hujan di sana. Setelah kedatangan eike yang hampir basah, ternyata muncul berbondong-bondong motor lain yang memanfaatkan indomart untuk ngiyup.waha

Hamper setengah jam di sana, hujan mulai reda. Eike pulang masih ditemani rintikan hujan. Baju=celana eike basah. Walaupun nggak sampai kuyup.

Turun tanjakan gombel, tiba2 ada mobil belok dari arah berlawanan, hendak berputar kea rah searah ma eike. Eike yang dari tanjakan ngebut, ngerem dengan mendadak. Asi (ini makian lhoh,,,waha) bener tu mobil, roda motor eike sampai meliuk-liuk nggak jelas, hamper selip. Untung eike kagak jatoh. Kalau sampai kejadian, hiii,eike nggak berani membayangkan. Pasti eike bakal ditabrak juga ma mobil di belakang eike. Fiuh. Thank God.

Dari gombel motor eike merayap terhadang macet. Sampai di Kali Wiru, eike shock. Jalanan kering. Kering kerontang. Serasa mengejek hujan deras yang eike alami di atas. Inaaaaang, masi juga satu kota, tapi antara Semarang bawah dan Semarang atas beda cuacanya bikin badan panas dingin.

Haiyahhhh,,,

Inikah akibat global warming?

Setau eike dulu pas SD kalau ngapalin musim hujan dan musim kemarau itu OM dan AS.

Oktober-Maret musim hujan, sedangkan April- September musim kemarau.

Lhah ini, sudah bulan Mei, masih juga hujan deres. Malahan yang di daerah sungai Bengawan Solo banjir. Ck ck ck,,,

Eike masih syok.

Panas, hujan, hujan, panas lagi,,,

Bikin eike makin krispy saja,,,,krispy kalau nggak gosong mah kagak apa-apa, lhah ini?? Krispy dan gosong. Buseeet.

cy