Teori expectation..


.

Teori expectation eike berhasil dengan baik.
‘less expectation brings more happiness’.
Terbukti dengan sempurna. Waha.
Terbukti pada pengharapan IP(indeks prestasi) eike. Semester 4 kemaren eike mengambil 20 sks(paketan-istilah yang dipakai kalau sks yang di ambil sesuai dengan yang disyaratkan). Awalnya eike berharap agar IP eike 2,8 ke atas. Paling nggak 3, biar IPk eike bisa melonjak jadi 3 dan kemudian bisa mengajukan beasiswa. Pengharapan eike sedemikian besarnya. Demi orang tua dan demi uang ja2n eike(klo dapet beasiswa setidaknya uang ja2n eike nambah,waha). Eike berusaha belajar di tengah tugas yang begitu banyak dan menyiksa. Walaupun ujung2nya lebih enak dibuat tidur. Haha. Payah!!! Ketidakmaksimalan usaha adalah penyakit terberat eike. Jadi bagaimana pun tetap saja kesalahan ada dipihak eike yang terlalu malas untuk memulai belajar. Ada saja alasan yang membenarkan tindakan malas eike. Ribet mengerjakan tugaslah, penatlah, mumetlah, pengen refresh dulu-lah, dan hal2 lain yang selalu benar di mata eike saat itu. Selain belajar, sebagai seorang yang beragama, eike juga berdoa. Walaupun banyak bolongnya. Hee…
Setelah ujian, pengharapan eike semakin tinggi. Di paling puncak. Sampai rasanya setiap kali memikirkan pengharapan tersebut, hati eike berdesir, deg2an, dan kemudian terselip doa meminta agar pengharapan eike terkabul. Tiap kali liat emak ma bapak eike, doa kembali terucap dalam hati. Pengharapan paling payah karena tidak disertai usaha yang maksimal. Eike sadar 100% akan hal itu. Tapi bagaimana pun berharap adalah hal terbaik yang bisa eike lakukan. Bodohnya eike berharap tanpa bersiap akan kemungkinan terburuk. Padahal biasanya eike punya plan B dan plan C untuk mengimbangi pengharapan eike.
Seperti pas SPMB dulu, eike mengusahakan yang terbaik kemudian memikirkan kemungkinan terburuk dulu, mengambil langkah penyelesaian, baru kemudian merasa tenang, tanpa berani berharap. Dan dengan selalu bertindak demikian, eike pun selalu memperoleh apa yang eike sebenarnya harapkan.
Seperti kehilangan diri eike yang dulu.
Bukannya berusaha maksimal dan memikirkan kemungkinan terburuk tanpa berani berharap, eike malah melakukan hal sebaliknya. Usaha kurang, pengharapan maksimal, tanpa memikirkan kemungkinan terburuk.
Dan hasilnya??
Eike kecewa. Terpaksa menelan segala doa yang terucap. Pengharapan eike tehempas. Dan rasanya sakit. Begitu ada 3 nilai keluar dengan mengerikannya, eike mencari diri eike yang dulu. Eike kembali ke diri eike yang dulu. Kembali memikirkan kemungkinan terburuk agar eike merasa tenang, dan kemudian pasrah. Pasrah,, sah,, sah,,ikhlas. Mau dikasih nilai berapapun monggo,,silakan,,eike dah nggak mau lagi berharap. Eike dah siap diberi nilai berapapun. Siap akan langkah yang akan eike ambil.
Dan,,,,
Terbukti.
Waha.
Dengan berpikir demikian, ternyata apa yang eike dapat membahagiakan. Walaupun jauh dari pengharapan awal, setidaknya lebih dari kemungkinan terburuk yang eike ciptakan.
Well, less expectation brings more happiness.
Semakin percaya saja dengan kalimat tersebut.
Bukan berarti kita tidak boleh bermimpi lho, tapi jadikan kalimat tersebut sesuatu yang membuat pikiran kita down to earth.

‘Jangan berharap terlalu tinggi, kalau jatuh sakit.’

‘Less expectation brings more happiness.’

cy.



nb: Hari ini adalah hari pertama puasa. Ternyata dah 3 kali bulan puasa eike menjalani kuliah,,,Hah, ngrasa tua..
well,,,hepi fasting teman...