Kisah Angin dan Tembok Beton


.

Saya adalah tembok beton yang bermimpi mampu menahan angin tetap berada di dalam sekat sekat yang saya buat.

Saya adalah tembok beton berlubang yang tidak mampu menjadi solid hanya agar supaya angin tetap berada di dalam.
Saya ingin kamu terbang wahai angin.Kemana pun yang kau suka..
Mengelilingi pohon..menyentil dedaunan agar mereka jatuh..tertarik nafas seseorang dan keluar menjadi angin lagi..
Kemana pun..Apa pun..
Saya akan membatasi diri saya untuk tidak melarang.
Tapi satu yang saya minta..Satu saja..dan sudah,,cukup satu..
Jadilah angin yang jujur.Jadilah angin yang berguna..jangan memjadi angin yang merusak tanpa ada sebab.
Sebab yang mungkin kau cari cari tanpa tahu akibat.
Jangan menyakiti wahai angin.
Saya mohon.
Sebagaimana saya adalah tembok beton tapi bila kau menghembus terlalu kuat saya pun akan roboh.
Roboh tanpa ampun.
Apalagi saya tembok beton berlubang.
Banyak celah yang melemahkan saya.

Datanglah angin..Berhembuslah..Kejar apapun itu..Dan Jujurlah.

8D



Untuk Kakung, 23 Oktober 2012 : Happy Birthday ^^

Buat Kamu..


.

Dulu saat pertama kalinya sadar kalau saya jatuh cinta rasanya masa depan saya dengan kamu cemerlang..berbinar..meradang untuk segera diwujudkan..

Proses..proses..proses..
Kami berproses..

Proses..proses..proses..

Seringnya kami bergelut,,saling menarik,,menahan,,meronta,,mengelak,,bertinju,,beradu,,
Lebih sering memadu..
Lebih sering lagi bercumbu..

Saya tahu kamu..
Kamu entah apakah tahu..

Saya merasa tahu kamu..
Sepertinya saya cuma sering mengadu..

Haaahh..saya menghela nafas..
Lama lama lama..saya berfikir...dan tiba-tiba bayangan masa depan saya dengan kamu memburam..
Padahal saya sayang kamu..
Namun mengapa? Kenapa memburam?

Tolong gosok lagi masa depan saya dan kamu..
Seperti perak yang selalu digosok untuk dipertahankan kilaunya..
Saya butuh kamu untuk tidak menyerah menggosok..
Saya pun akan berusaha untuk digosok dan tidak menyerah pada buram..

Saya takut kamu menyerah..
Tolong jangan..
Jangan menyerah..
Saya sayang kamu.
Itu saja..cukup..

*buat kamu 8)

Alhamdulillah lulus..^^


.

Angka 2 6 dan 8 merupakan angka yang entah kenapa semacam teriang dan terfavorit saya. Tiap kali melihat rangkaian angka tersebut, pasti dengan sendirinya otak saya merekam memori yang kuat. Jadi berikan saya hafalan rangkaian angka dengan memuat 3 angka tersebut,,cling..langsung hafal coooiii...^^/
Mungkin karena angka lahiran saya yang juga merupakan rangkaian dari 3 angka tersebut yak - 2 6 89

Hari ini Senin tanggal 6 Agustus 2012 *see ini rangkaian angka 6 8 2 - 0 1* Alhamdulillah sidang pendadaran terlaksana dengan sukses. ^^/ horee..
Senangnya hatiku..Riangnya jiwaku..Girangnya otakkuu..syalalalala..
Dan kami akan menjadi Wisudawati ke 128..Ough yeah..*see ini pun rangkaian angka 2 dan 8*
Memang angka keberuntungan oq..XD

Pelaksana sidang pendadaran : saya dan patner saya Indah Noviastuti..*ini penampakannya

Cium Patneeer...(''3) muach
Penguji : 2 dosen pembimbing Pak Djoko Pur dan Pak Bambang R.
              1 dosen penguji Pak Supri
*jangan sebut nama lengkap - nanti kalau para Bapak dosen melek teknologi terus searching nama sendiri di mbah google, ntar alamat blog saya terekspos dah..haha

Waktu : 10.00 - 12.00
Tempat : Dosenat Teknik Sipil Undip lantai 3 ruang E301

Iyaa..benar sekali. Kami sidang di lantai 3 kawan, yang notabene kudu naik tangga sebanyak 4 putaran. Fiuh. Sebenarnya naik tangganya bukan apa apa kalau saja kondisi saat itu tidak puasa dan naik tangganya tidak diulang ulang naik turun. XD
Selain kehabisan nafas, kami menggeh-menggeh (baca: terengah-engah), haus pula. Kaki pun sakit karena pakai sepatu wanita hak tinggi *saya memang perlu berlatih menjadi wanita sejati. 8P

Proses sidangnya sih baik-baik saja. Kami memaparkan dengan demikian saja. Pak Supri sempat merem-merem karena bosan. Eh, pas membantai dengan pertanyaan beliau masih tetep sangar . Haih. Pak Djoko dan Pak Bambang baiknyaa..mereka dosen pembimbing idaman lah *semoga nilai kami A..amiiiin.
Intinya : Sidang pendadaran kami sukses. 

Cengceremen juga datang semua, yang sudah lulus sih sudah pasti enggak.^^
Ini poto-poto pasca sidang pendadaran kami.

Kiri ke kanan : Bundo, Dek Id, Saya, Indah - patner tercinta - ,Kasing, Dek Nad
Yossshhh susul kami kawaaan ^^/

Kiri ke kanan : Pak Bambang, Saya, Indah, Pak Supri dan Pak Djoko

Bersama Pak Djoko ^^

Cengceremen + Pak Djoko..

Alhamdulillah..*senyum dan tawa sukses kami..
Well..
Kami memang lulus..tapi sudah pasti dengan revisi *pukpuk
Revisinya banyak..*need pukpuk
Revisi paling tidak seminggu. Jadi intinya kami masih harus berjuang seminggu lagi untuk melengkapi kebebasan kami dari Jurusan yang masuknya gampang keluarnya susah itu. Doakan kami yak kawan.
Jangan lelah untuk mendoakan kami.

Setelah keluar dengan susah payah, kami bakal dilempar ke kehidupan nyata yang pasti akan lebih butuh perjuangan. Welcome to the jungle. Semoga kebebasan kami segera ditampung kesadaran nalar untuk segera menjadi manusia pekerja. Amin.

Allah always with us.



Welcome to Watu Karung Beach...


.


22 – 23 Juni 2012 Jumat - Sabtu
Pantai Watu Karung


Selamat datang di pantai Watu Karung,,^^/

Ye ye ye,,,aqirnya liburan ke pantai juga. Setelah planning yang cukup lama, terwujud juga bagi rombongan Blackpacker JOSS menyambangi pantai ini. Pertamanya sih bingung mau kemana, pantai, gua, gunung atau sungai, dan akhinya brainstroming kami memutuskan ke pantai Watu Karung. Kami berdelapan : Saya, Reza, bang Krisna, Uje, bang Danu, Rina, Anges, dan bang Yudi.
Kalau menurut web yogyes.com pantai ini terkenal sebagai surga surfing, hanya saja fasilitasnya belum terlalu uwow. Sebenarnya ini kunjungan kedua saya. Jaman tahun 2010 awal dulu, pantai ini masih bersih banget, virgin, menyenangkan, dekat banget dengan pemukiman dan akses kesananya udah lumayan. Dibandingkan ma pantai Buyutan sih pantai ini kalah virgin. Tapi sepi, bersih, dan cantik-nya nggak kalah. Dari pantai ini dulu saya menikmati sunset yang bulet banget. 
2 tahun tidak membawa perubahan berarti, pantai ini tetap saja cantik. Walaupun sekarang banyak dibangun cottage di sekitar pinggir pantai. Yang membangun jelaslah orang bule, para penikmat surfing yang merasa bahwa lahan di pantai Watu Karung ini suatu saat bisa menjadi wilayah resort yang menjanjikan. Wong pas kami kesana kami ketemu banyak banget bule. Wakakakak, sexi-nya merekaa,,^^. Kami berasa bukan liburan di pantai milik Indonesia loh, apalagi pantai-nya Pacitan, tapi berasa di luar negeri gitu, lhah bulenya cuek-cuek saja pakai bikini terus berenang tepat pukul 12 siang. Mereka mah mana takut gosong *iri. XD

Nih, poto ma bule ganteng yang habis surfing ^^/

Pantai Pacitan emang cantik-cantiknya masyaallah oq, nggak perlu lah itu pergi ke luar negeri kalau hanya untuk bulan madu di pinggir pantai, ke pantai Pacitan saja, sewa salah satu cottage, dan you'll get your honeymoon. ^^.
Pantai-nya sendiri sih menghadap barat daya, dengan karang gedhe dilaut sebelah kanan dan kiri. Berbentuk semacam teluk U, gini nih gambar kasarnya:

Gambaran Wilayah Pantai Watu Karung

Akibat keberadaan kedua karang inilah yang bikin ombak di Watu Karung aneh. Ombak paling besar itu malah yang didekat karang,,bagian tengah malah ombaknya pelan, mungkin akibat angin kali yaa,,*sotoy. Bagian tengah ini nih yang pasir pantainya banyak, terumbu karangnya lebih menjorok ke luar, jadinya asik buat mainan air.

Airnya jernih kaaan,,,

Kami berangkat jumat sore. Malam deng, habis magrib baru start berangkat, iya iya kami nekat pol, jangan ditiru yak. Haha. Rencana sih nyampe disana langsung tidur. Untunglah malam cerah. Kami yang memang niat bermalam tapi males bawa tenda menyambut gembira pada langit penuh bintang. Haha. Sayangnya bulannya cuman bulan sabit, coba kalau pas malam purnama, Waa,,,membayangkan saja bikin ngiler saking nggak kuat ma keindahannya. 

Ini rutenyaa: 
Solo - Solobaru - Sukoharjo - Wonogiri - Ngadirojo belok kanan ke arah Pacitan - Pertigaan Tirtomoyo belok kanan lagi - Pasar Punung terus (kalau ke Nampu atau Buyutan belok kanan) - Temukan pertigaan belok kanan (jalan kecil) - sekitar 1 km belok kanan lagi - ikuti jalan - Pertigaan belok kiri (ada gerbang ma papan petunjuk kok) - Pertigaan belok kanan ke arah Desa Watu Karung.
Nyampe deh, haha. Ada beberapa gang yang mengarah ke pantai, ada papan petunjuknya kok. 

Kami nyampe jam 9 malem. Sepi banget. Haha.
Langsung deh matras, jas hujan, sleeping bag digelar dengan sempurnanya. Kami duduk-duduk mengerubung makanan. Nasting dikeluarkan, air-mentah-dari-jerigen-hasil-minta-rumah-penduduk-yang-masih-belum-tidur dimasak, kopi dibikin, aih, indahnya kebersamaan. XD
Beberapa dari kami selalu kebagian melihat bintang jatuh saat tidur-tiduran, saya iri, hiks, kacamata saya kudu dicopot kalau mau tidur dengan nyaman, jadinya ya cuman bisa iri. Haha.

Saat pagi datang ^^/

Sabtunya kami bermain pantai sehariaaaaaaaaan. Tiduran, basah-basahan, goyang pantat, dan yang paling penting dari suatu liburan adalah poto-potonyaaaaaaaaaa, wakwakwak.

Tunjukkan goyang pantat kaliaaaan,,(_._)'' ye ye ye

Setelah puas dan dipuas-puasin, kami hanya tidur-tiduran menunggu jam 2. Jam rencana kepulangan. Kami masak mie buat sarapan, jajan es degan dan es buah (@ 3rb), menunggu masing-masing dari kami mandi di rumah penduduk. Eh, ada tarifnya loh. Sekali mandi 3rb. Wakakak. Nggak papa deh, bagi rejeki, jarang-jarang penduduk sana kedatangan tamu rombongan yang mandi. 8D

Kami sempet diberitahu ibu-ibu penjual es degan kalau kami lanjut ke arah barat laut, pantainya makin bagus, makin virgin karena jauh dari pemukiman. Niat awal sih kami mau kesana buat nyari spot poto, tapi jalannya jelek banget, kasihan ban motor kami, nggak ada pemukiman pula, jadi diputuskan pulang deh.
Karena penasaran, saya sempet nanya harga cottage-nya per-malam, katanya ada yang nyampe 1 jutaan, tapi yang rada jauh 100-an ribu juga ada, malah kami ditawarin sebuah villa kosong, tinggal negosiasi harga katanya. Haha. Ntar deh, kapan-kapan pas kita liburan ala orang kaya. 

Kesimpulannya adalah pantai Watu Karung fasillitasnya sudah oke. Tinggal bawa badan, bawa duit buat jajan, bawa baju ganti, dan bawa mental kulit akan gosong. Jika sudah semua, nikmati saja semuanya. Langit, laut, pasir putih, karang, bule, es degan, es buah, spot poto, kebersamaan dan tawa.


Eniwei, itulah laporan liburan kami. 
Next Trip kemana yaaaak??
^^/


LDR ye ye ye,,,^^/


.


LDR (Long Distance Relationship) itu mudah kok,,^^,
Asalkan kita lebih percaya, lebih kuat, lebih menikmati hidup, dan lebih apapun yang bisa diusahakan hubungan biasa.
Nikmati saja hubungan kalian,,
Anggap saja itu adalah perjalanan. Perjalanan liburan.
Nikmati tiap --tiap-- sensasi perjalanan itu. You will learn something for sure..

It's all about journey,,,


Cave Tubing Kalisuci - We Love This Place,,ye ye ye


.


Kiri ke kanan : Zaim, Reza, saya, Danu (duduk), Mas Pemandu, Rina, Krisna

Bulan Oktober 2011 lalu kami rombongan Blackpacker Joss jalan-jalan ke daerah Gunung Kidul. Kami ingin mencoba Cave Tubing Kalisuci disana.Apa itu cave? Gua..yup benar kami susur goa teman-teman. Gua bawah tanah lebih tepatnya.
Apa itu tubing?? Kalau dicari di kamus Inggris-Indonesia tubing berarti pipa karet.Yihaa,,benar sekali, kami berpipa karet (lebih tepatnya ber-ban karet) menyusuri dua goa di sepanjang Kalisuci. Kalisuci itu nama sungai di daerah Gunung Kidul.
Kenapa di namakan Kalisuci?? Disebut Kalisuci karena di Kalisuci terdapat mata air yang terletak disebelah atas aliran sungai yang airnya sangat jernih dan tetap jernih meskipun air sungai keruh ketika musim hujan (http://kalisucicavetubing.blogspot.com/).

Kami berenam.

kiri ke kanan : Zaim,Rina, Krisna, saya, Danu, dan Reza

Ini merupakan jalan-jalan JOSS termahal pertama. Biasanya kami hanya ke pantai, gunung, sungai, air terjun, dan tempat-tempat lain yang tidak terlalu membutuhkan biaya masuk yang besar. Paling banter juga duitnya habis di makanan. Haha.Sebenarnya kalau dibandingkan dengan pengalaman, keasyikan, dan keseruan serta fasilitas yang kita dapat, biaya masuknya tidak tergolong mahal sih. Cuman ya itu tadi, yang biasanya bawa duit 50ribu saja kita bersisa, lhah ini kurang. XD

Per-kepala dikenakan biaya 65 ribu.
Dengan fasilitas :
a. Tiga orang pemandu
b. Alat pengaman (jaket pelampung, deker, ban karet, helm)
c. Kamar mandi
d. Makan siang/sore selepas bermain plus minum (boleh minta es teh loh)
e. Asuransi
f. Akomodasi dari tempat finish kembali ke tempat start

Ban karet, Helm, Deker, Jaket Pelampung,,


Makan siang/sore setelah bermain airr,,hraugh,,

Lumayan kan fasilitasnya? Haha.
Eh, tidak lupa..bawa 100ribu untuk sewa kamera anti air. Enggak asik donk kalau kita udah seru-seruan main air, tapi tidak punya dokumentasi. @.@/. Dokumentasi itu penting kawan. Jadi jangan ragu merogoh kocek lebih dalam. Dari 3 orang pemandu tersebut, seorang akan bertugas mengambil poto-poto kita. Tinggal pasang muka bahagia sajaa. (XD)

Proses Pendaftaran. Kami ngobrol-ngobrol dulu dengan para pemandu.

Kami tiba di lokasi sekitar jam 12-an. Syok dulu dengan biaya masuk karena beberapa teman kami tidak menduga bahwa akan dikenakan biaya sedemikian besar. Haha. Tapi setelah ditimbang-timbang, rugi kalau tidak mencoba, mumpung sudah di sini. Hutang menghutang berlaku. Yang membawa duit lebih menanggung yang tidak membawa duit sepeserpun.

Jam 1-an kami mulai persiapan. Dengan memanggul ban masing-masing kami menuruni semacam jalan setapak dengan tangga seadanya menuju sungai.

Sebelum mulai ber-cave tubing ria, kami diperbolehkan bermain air dulu di tempat kita start. Kami satu per satu menerjunkan diri dari tebing ke sungai di bawah kami. Kyaa,,asik asik asik. Ngeri tapi asiiiiikkkkk,,(>.<)

Berpose sebelum basah,,@.@/

Bermain air dulu,,karena pakai pelampung kami berenang dengan mudahnya,,


Tidur-tiduran di air,,haha

Dan perjalanan pun dimulai.

Mulai menyusuri gua,,ayee ye,,

Seperti di sebutkan di awal cerita, ada dua gua yang kami susuri. Gua-gua bawah tanah. Banyak kelelawar saat kami melewatinya. Berterbangan sedikit terganggu dengan kedatangan kami. Sesekali saat kami tidak melewati jeram, kami diam dalam gelap, merasakan kehadiran para kelelawar. Tapi jangan ditanya kalau pas ada jeram, kami jejeritan girang dan senang.
Sebenarnya selain dua gua yang kami susuri, ada lagi satu gua vertikal yang berpemandangan paling bagus (menurut mas pemandu), ada wacana untuk membuka gua tersebut sebagai wahana wisata juga. Namun dengan pertimbangan 'kemungkinan merusak alam' wacana tersebut tidak terealisasikan. Cukup dua gua saja yang terjamah tangan manusia. (iyaa,,kasihan biota gua-nya kalau sampai kenapa-napa, kelelawar dari dua gua sebelumnya saja sudah cukup terganggu akan keberadaan manusia).

Para pemandu wisata kami sangat peduli dengan object wisata ini karena mereka adalah warga Gunung Kidul. Mereka adalah pemuda-pemuda desa yang dilatih dan diberdayaguna untuk menjaga, merawat, dan mengurus object wisata Cave Tubing Kalisuci. Salut buat kekompakan mereka.

Well, puas dengan perjalanan, poto-poto narsis, jeram-jeram menyenangkan, dan teriakan-teriakan seru, kami selesai. Untuk menuju basecamp finish, kami harus mendaki tebing maut 80derajat. Dibantu dengan tali webbing kami naik terengah-engah. Aih,,dari mandi air, kami jadi mandi keringat. Fiuuuh,,

Di basecamp finish kami disediakan minuman, dengan rakus kami mengguyur tenggorokan setelah terengah-engah di tanjakan. Buset dah. Akhir yang sedikit menyiksa.
Kami menunggu pick up jemputan yang akan membawa kami kembali ke tempat start.
Sesampainya di tempat start, kami mandi membersihkan diri, lalu makaaaaan,,,Horeeee,,@.@/
Menu makanan sih dapat di request, tapi berhubung hari sudah sore, kami adalah peserta terakhir dan adanya hanya penjual bakso, menu kami ya bakso. Haha. Lumayan lah,,bisa mengganjal perut, walaupun kami rindu nasi sebenarnya,

Well, tips kalau ingin berwisata ke Cave Tubing:
a. Siapkan budgetnya ya temann,,jangan seperti kita.
b. Bawa peralatan mandi, kalau ingin cantik sehabis bermain air. Kalau saya sih sudah cantik dari sononya, jadi tidak perlu mandi (:alasan).
c. Bawa minum apa makan sendiri boleh juga. Mas-mas pemandunya asik kok buat ngobrol-ngobrol. Ngobrol saja sama mereka sekalian tawarin makanan plus minuman bawaanmu.
d. Tidak perlu bawa kamera sendiri. Percuma. Enggak bisa dipakai. Kecuali kalau kameranya waterprof. Eh, bawa juga nggak papa, untuk berpoto sebelum dan sesudah. Hehe.
e. Siapkan fisik, karena bakal capek berat.
f. Terakhir,,hmm,,siap-siap ketemu ular. Haha. Bukan menakuti, tapi kenyataannya kami memang ketemu ular di tempat pemberhentian tubing--deket mulut goa yang tidak dijadikan wahana wisata--. Tapi tenang saja, jangan panik, ularnya nggak mendekat kok. 8)

Berpose bersama mas-mas pemandu..

Pepi pernah kesini looooh,,,XD

Well,, begitulah cerita kami. Silakan mencobaaaa. This place is really recommended. @.@/. Yihaaaaa,,,Enjoy your trip then,,(''3) muach,,

Am I? Are You?


.


Apakah kau tahu, setiap tatapanmu seperti meluluh lantakkan segala pertahanan saya?

Tembok beton saya serupa meleleh.

Meleleh akibat angin.

Saya selalu diberi nasehat, jangan menggantungkan perasaanmu dengan persenan tinggi. Beri saja dia 10% perasaanmu. Sehingga bagaimanapun kau diperlakukan kau tetap masih bisa stabil. Dan saya tumbuh dengan sikap hati seperti itu. Untukmu pun, persenan saya sedikit. Benar sekali, otak saya memberimu persenan yang sedikit, tapi apa kata hati saya? Saya kalah. Hati saya enggak mau nurut. Saya melanggar nasehat.

Perasaan wanita itu 10% otak dan 90% hati bukan?

Saya bukan lagi menjadi pribadi saya saat galau. Saya serupa menjadi orang lain, yang bahkan tidak saya kenal. Rasanya menakutkan. Pengaruhmu sedemikiannya. Padahal hanya karena melanggar persenan, saya dihukum seperti ini.

Ketika makan, saya terbiasa ''save the best for the last''.

I think, I’ve saved my best for you. Are you the last for me?

Do you save your best for me? Am I the last for you?

Bagaimana meyakinkan diri saya sendiri? Bagaimana membuatmu meyakinkan saya? Apakah kamu sudah yakin? Sudahkah? Kenapa bisa yakin? Apa yang membuatmu yakin? Ajari saya buat yakin.

Ajari terus.

Ajari sampai saya yakin.

Saya takut.

Bukan terhadapmu, tapi terhadap diri saya sendiri. Terhadap apa yang mampu diri saya lakukan. Entah itu terhadapmu, atau terhadap diri saya sendiri.

*Galau itu bikin dewasa kawan #menenangkandiri

Kunjungan ke Sam Poo Kong


.


Sam Poo Kong..
Atau Gedong Batu adalah sebuah kuil Tionghoa yang terletak di daerah Simongan, Semarang, Indonesia. Tempat ini konon dulunya adalah tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam.(Wikipedia)

Kunjungan pertama saya ke Sam Poo Kong
Hari Jumat (9 Maret 2012) kemaren adalah kunjungan kedua saya ke Sam Poo Kong. Dulu dikunjungan pertama, saya hanya numpang poto-poto dilatarnya yang luas itu.
Dengan membayar 3 ribu rupiah+seribu untuk biaya parkir motor, saya malas membayar lagi demi melakukan Ciam Si--Ramalan Ciam Si merupakan sejenis permainan meramal nasib yang didasarkan dari 100 kertas syair yang tersedia, yang setiap saat dilaksanakan jika berada di Klenteng. Ramalan Ciam Si ini juga sebagai media untuk mengetahui peruntungan nasib dari seseorang, dimana biasanya orang yang bersangkutan harus terlebih dahulu mengikuti aturan tradisi yang ada dengan cara mengocok batang bambu kecil, menyerupai sumpit berukuran sekitar 10 cm yang diletakkan di dalam sebuah wadah gelas, dimana setiap batang bambu tersebut memiliki nomor yang sudah disesuaikan dengan jumlah kertas syair (Sumber: mbah google)
Kenapa saya males? Haha,,kantong saya terlalu cethek untuk dirogoh duit 20rb sekali masuk, biaya itu kalau kita nggak bawa dupa loh, kalau bawa dupa beda lagi, kita cukup membayar 10rb untuk beli dupa, dan dengan menenteng-nenteng dupa itu 2 orang boleh masuk ke area Ciam Si yang berisi 4 bangunan klenteng.
Well, singkat cerita, karena masih penasaran dengan ramalan Ciam Si, junior saya—sebut dia Dek Nad—merengek minta diantar lagi ke Sam Poo Kong.
Berempat kami datang. Saya, Dek Nad, Ulli, dan Dek Iid.


Kiri ke kanan : Ulli, Saya, dan Dek Nad

Berposeee,,haha
Bangunan klenteng pertama menolak kami, kami ditunjuk agar menuju bangunan paling pojok. Suhu disana sedang tidur-tidur ayam saat kami datang. Dengan tidak sopannya kami membangunkan beliau. Saat membuka mata, beliau langsung bertanya dengan nada gahar : ‘ Apa tujuan kalian kemari?’
‘Glek’
Dengan muka bodoh dan polos kami berkata bahwa kami ingin diramal. Haduh, benar kata bapak satpam yang menghadang saat kami akan masuk, kalau kami tidak serius dengan Ciam Si kami, suhu di sana tidak akan menerima kami. Mendengar jawaban bodoh kami, sang suhu malah mengajak kami ngobrol—woo, bukan ngobrol, tepatnya kami dinasehati--.
Beliau menolak men-Ciam Si kami. Beliau bilang karena kami masih mahasiswa, masih belum saatnya diajak tua dengan hal-hal yang berbau ramalan seperti ini. Kami disuruh belajar 3 hal terlebih dahulu, yaitu : Kentut, Kencing, dan Berak. Haha. Maaf atas sebutan kasar saya. Kalau kami sudah mahir 3 hal tersebut, kami baru boleh kembali untuk melakukan Ciam Si.
‘Ebuset, kalau 3 hal itu mah kagak usah diajari, bayi pun bisa.’ Jawab saya.
Beliau langsung menyuruh saya menepuk perut dan pergi berak sekarang juga. Hoo, mana bisa cobaaa. (>.<)
Makanya dilatih, sahut beliau. Dilatih pun juga susaaaaah, pikir saya. Itulah, 3 hal tersebut datangnya dari Allah, kalau Allah belum menyuruh kita kentut, kita tidak akan kentut. Tidak bisa kentut kita bisa dirawat di rumah sakit loh (>.<). Sama pula dengan kencing dan berak.
Ternyata 3 hal tersebut punya suatu filsafat. Tuhan—Allah—tidak menciptakan 3 kegiatan tersebut tanpa maksud. ‘Kita diperingatkan setiap harinya dengan cara yang halus.’kata sang suhu.
Ada 3 wujud benda di dunia ini menurut ilmu IPA yaitu : Padat, Cair, dan Gas.
Kentut mewakili perwujudan Gas. Tidak dapat disentuh tetapi ada. Mirip seperti hati kita yang tidak terlihat tetapi ada. Kita kentut supaya badan kita bersih dari zat-zat beracun, berarti kita juga harus ‘kentut’ untuk membersihkan hati kita dari perasaan2 buruk. Jangan menyimpan perasaan yang dapat melukai hati kita.
Kencing mewakili perwujudan Zat Cair. Otak kita terdiri dari hampir 80%-nya air. Dengan kita ‘kencing’ kita membuang pikiran-pikiran buruk yang mengendap dalam otak.
Dan yang terakhir Berak. Kita jarang, bahkan hampir tidak pernah berak tanpa kencing bukan? Bahkan pertanda awal kita akan BAB, kita pasti kentut dahulu. Ini menunjukkan bahwa “Dengan hati yang bersih, pikiran yang positif, maka badan kita akan dengan sendirinya sehat untuk melakukan perbuatan yang baik”. Iyap, berak itu mewakili perwujudan benda padat. Badan kita adalah benda padat, karena kita tercipta dari tanah yang merupakan benda padat.
‘Kentut’, ‘Kencing’ dan ‘Berak’ dalam tanda kutip bisa dilatih dengan lebih mendekatkan diri ke Sang Pencipta.
Saya tertegun mendengar penjelasan panjang lebar sang suhu. Uwow. Saya tidak pernah berpikir begitu. Selama ini saya kentut ya kentut saja, kencing ya kencing saja, BAB ya BAB saja. Tidak menyangka bahwa ritual belakang itu memiliki arti. Well, terlepas dari apakah itu adalah arti yang dipas-paskan sehingga menimbulkan pemikiran atau bukan, saya tidak peduli. Saya pikir perkataan suhu ini hebat.
Saya akan berusaha. Berprasangka baik, berpikiran positif, dan berlaku baik. Yosh,,@.@q

Yosh!!

Tidak Selamanya Diam Itu Emas,^^


.

Dia dahulu punya adek angkat. Adek ketemu gedhe yang akrab. Jauh sebelum bertemu saya, mereka suka makan bareng, doing something together, saling sms, saling ejek, dan perlakuan akrab lainnya. Yup, dalam masa vacuum of power, dia bahagia-bahagia saja memanjakan sang adek angkat. Sampai hari ketika dia bertemu saya, kami mulai berkomunikasi sampai akhirnya menjalin hubungan yg lebih dari sekedar teman. Beberapa bulan berjalan, saya baru tahu keberadaan sang adik angkat. Well, sesuai cerita dia, sepertinya mereka dekat. Saya yang merupakan orang baru tentunya pengen berkenalan ala kadarnya, setidaknya sebatas saling menyapa tanpa bersua pun tak apa. Saya berusaha menghormati privasi dia dalam berhubungan dengan orang lain tanpa melupakan komitmen yang kami bikin. Dengan berkenalan ala kadarnya kan berarti niatan awal baik.
Walaupun saya dalam hati menarik kesimpulan bahwa kedekatan mereka kurang wajar. Bukan, bukan ‘kedekatan mereka’ tapi lebih kepada ‘perlakuan si-adek angkat terhadap dia’ yang terasa kurang wajar. Suka ngajak main bareng, suka memulai sms, suka membuatkan makanan dan mengantarkannya ke kos dia, dan suka hal-hal lain yang menandakan sikap seorang wanita yang berharap diperlakukan lebih. Mengetahui dan menyadari hal itu bukannya membuat saya cemburu. Ahai, saya juga pernah bertepuk sebelah tangan kawan. Kalau saya jadi si adek, saya pun tidak akan rela bila mas angkat saya berubah setelah punya pacar. Tapi kalaupun saya jadi si adek saya juga akan tahu diri dan menjauh (kalau memang terlalu dekat). Jadi si dia saya wanti-wanti supaya berhati-hati dalam menyikapi kebaikan si adek, siapa tahu si adek memang berharap lebih, dan penerimaan dari si dia bisa disalah artikan. Wanita itu rapuh. Haha.
Menyadari semua hal itu, saya benar-benar rela kalaupun mereka bersenang-senang bersama saat saya jauh (saya dan dia LDR). Yah, nggak 100% sih, setidaknya saya tetap menuntut kabar.^^
Keinginan saya sih, kami dapat dolan bareng. Kalau si adek menganggap si dia sebagai mas-nya, ya saya iri dong, pengen diperlakukan sebagai mbak-nya pula.
Sampai suatu ketika si adek jadi teman facebook saya. Lega rasanya. Keberadaan saya seolah dihargai. Namun, kelegaan tidak terjadi lama, status-statusnya entah mengapa sering menyentil saya, sering menjurus, dan sedikit membuat saya gerah. Hampir itungan 5 bulan (seingat saya) kami berteman, dan tiba-tiba we’re unfriend. Uwow. Saya cari di daftar teman si dia pun si adek tidak ada. Kenapa anak ini, pikir saya.
Setelah perubahan status pertemanan itulah sms-sms dari si adek membanjiri inbox si dia. Aneh. Suka uring-uringan sendiri, menperingatkan sesuatu yang tidak jelas, baikan sendiri, uring-uringan lagi, dan tiap waktu solat datang, si adek dengan rajin mengajak solat si dia. Haaaa,,sebagai pacarnya saja saya tidak serajin itu. Saya jadi terganggu. Si dia lempeng-lempeng saja. Males menanggapi katanya. Jadi dia diam saja. Hoo, tidak selamanya dia itu emas.

Saya bereaksi. Saya gerah. Saya benci sms-smsnya.
Tidak, saya tidak cemburu. Saya hanya terganggu.

Kemudian, atas persetujuan si dia, saya mengirim pesan :
Saya (S) ; si adek (T)
S : T***, ini ruli. Maaf mendadak sms, saya memang pny hub.komitmen dengan R***, tp bukan ranah saya utk mncampuri hub.ny dg seseorang,well,saya g pnah cmburu dg hub.kalian, tp utk skrang saya terganggu,, kau yg notabene dket dg R*** lebih dulu boleh2 saja bhubungan, bkomunikasi layaknya kalian dulu,, But please don’t bother him with ur annoying texts. Klo memang mau ketemu silakan, g ada larangan dr saya, klo memang membawa kebaikan bagi kalian.
T : Ap yg dy keluhin ttg aq?
S : He never complain about u,,8)
T : Terus masalahnya apa?
S : Don’t bother him with ur annoying texts please. Pelampiasan dari apa sms2mu itu?
T : Pesan yang mana? Aq bs jelasin setiap sms yg aq kirim k dy, aq g pernah kirim pesan tnpa alsn.
S : Sip, coba jelasin. Saya memang tidak berhak tau,tp apa salahnya di obrolkan klo itu bisa menjembatani komunikasi kalian.
T : Km lg sm dy?
S : Iyap
T : Bilang sm dy, kalo dy bs backup smua pesan (inbox dn sent item dr aq slma 1.5 th terakhir), aq bka jelasin smuanya,,Oy, bisa minta tolg, kalo dy bner2 mw slsein mslh in, suruh ktmu sm aq, cm bdua aj, krn it mslahq sm dy..dn stlah it km blh mta dy crta smuany k km.. (km boleh nunjukinsms in k dy)
S : Terkadang masalah itu diri sendiri yang membuatnya. Woke, saya sampaikan. But please don’t be annoying people please,,I beg u,,Thank
T : Ud km sampein pesennya?
S : Udah, satu lg,,Please jangan menilai orang yang blm km kenal dengan baik.
T : Dy blng ap?

Cih, enak saja nanya nanya lagi. Sms terakhirnya tidak saya balas. Saya rasa cukup saya berurusan, selebihnya saya serahkan kepada dia untuk menyelesaikan apapun masalah mereka.
Hari berikutnya, saya menemukan sms si adek yang menyuruh si dia ‘solat lebih rajin dan kalau bisa dirukiyah’. Ups, tentang apa ini? Kok bawa-bawa rukiyah segala? Hantu? Setan? Atau apa? Saya penasaran. Si adek menyebut-nyebut email. Saya kepengin tahu, saya bertanya, dan dia memperbolehkan saya membaca email si adek.
Saya mulai membaca.

Saya syok.
Astagfirullah haladzim,,saya disangka hal yang tidak-tidak. Haha. Gila ini anak, pikir saya. Kata emailnya, si adek punya teman berkemampuan yang punya indera ke 6,,dan dari terawangannya, saya pake ilmu buat mencelakakan si adek dengan alasan pernah dekat dengan si dia. Uwow.
Kata temennya pula, saya sengaja menjauhkan mereka dengan cara-cara yang tidak logis. Temannya itu menunjuk poto profil saya di facebook saat diminta si adek menunjukkan siapa yang berniat mencelakakannya. Kenapa poto saya yang ditunjuk,,astagaaaaa,,,*brakot teman gilanya ituuuu,,>.<

Selesai membaca saya menanggapinya dengan marah. Emosi saya meluap. Pengen ngelabrak rasanya. Tapi setelah dapat advice dari sana sini, saya melunak, berpikir ulang. Well, saya harus menghadapinya dengan anggun. Anggap saja anak ini anak alay, ababil yang berimajinasi terlalu liar. Saya memutuskan untuk diam saja. Tapi, haha. Keputusan itu hanya sementara, saya gatal mengatainya. Saya harus membalasnya, walaupun hanya dengan sekali sms, setelah itu sudah. Saya akan hapus dia dari daftar calon teman.

S : Uwow,,imajinasimu liar sekali DEK T***, saya salut,,I’ve read ur email,,Ebuset,,klopun aq maen dukun ato santet juga pasti milih2, bukan ke kau,,ngaca donk. Maap maap saja, q terlalu berpendidikan utk melakukan hal yg kau tuduhkan,bahkan percayapun enggak,,Percaya itu pada Tuhan, Allah, bukan teman berkemampuan,,Tp dg picik+musriknya kau pcaya,hahaha. Well, kau g pantas jd temen sama sekali,,pdhl niat awalq baik,,Smg pikiranmu cepat terbuka DEK,jd kau bkal tenang,,amin.

Dan tanpa tahu malunya si adek membalas,
T : It yg aq alami, demi Tuhan juga aq g bohong, menurut km, ap yg harus lakukan kalo it tjd sm aq?

See?
She is moron.
Ups, it’s harsh to say. But that is MHO ‘bout her. Sorry.

Si adek benar-benar berpikir bahwa saya main dukun untuk mencelakakan dan menjauhkannya dari mas angkatnya.
Adududuhh,,Dek T*** sayang, menderitanya hidupmu kalau benar kau percaya perkataan temanmu yang entah punya niatan apa. Buat jajan saja susah, bagaimana mau main dukun, mana ada dana buat ngupah sang dukunnya saya,,>.<.

Hahahaha, karena suka mengungkit dan membuat sebal kalau membahas tentang si adek, saya dilarang menyebut namanya oleh si dia untuk 70 juta tahun ke depan. ^^/

Your Pass Will Never Be Bigger Than Your Future


.

Your pass will never be bigger than your future,,

Woaaaa,,,saya seperti menemukan suatu mantra sakti sehabis membaca kalimat di atas. Sangat sesuai. Perfect. Tepat sekali kawan. Iya. Saya memang akan menulis sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu.

Saya dan dia pernah berselisih tentang sesuatu menyangkut masa lalunya. Sesuatu yang berhubungan dengan kapasitas memori harddisk. Hanya beberapa Kb sih, tapi itu sangat amat mengganggu. Saya yang orang baru dikehidupannya merasa bahwa ‘Apa untungnya menyimpan ‘sesuatu’ itu? Hapus saja. Itu tidak berguna, wong ya nggak bakal dibuka lagi (atau diam-diam masih suka dinikmati?). Bukannya dengan menghapusnya bakal memberi ruang tambahan bagi memori baru. Bukannya dia sudah sama saya. Kenapa kenapa kenapa? Kenapa ‘sesuatu’ itu masih saja disimpan. Saya marah. Saya menuntut penjelasan, kalau bukan disimpan dengan hati, berarti ada logika dibalik penyimpanannya. Dan pembenaran darinya keluar. Dia menyimpan karena ‘ini’ ‘itu’ dan blah blah blahh… Akhirnya saya kalah, bukan karena menerima penjelasannya, tetapi lebih kepada ‘bahwa saya malas bertengkar gara-gara hal yang--lama-lama-saat-saya-berpikir-- kok tidak penting.

Perselisihan ditutup dengan saya menangis dan menyerahkan semuanya kembali kepadanya. Terserah saja mau dihapus, disimpan, dibuka-buka lagi (asalkan saya tidak tau) atau aktivitas apapun, saya akan mencoba tidak peduli. Itu kata saya kepadanya. Padahal dalam hati, sungguh saya sangat terganggu dengan ‘sesuatu’ itu.

Menurut pendapat saya kok tidak penting sekali menyimpan ‘sesuatu’ seperti itu. ‘Sesuatu’ itu terlalu detail untuk disimpan. Saya membencinya.

Masa lalu dengan seseorang. Well, saya kok lebih suka mengingatnya sebagai suatu rangkaian mozaik yang blur. Tidak perlu diingat terlalu detail. Tidak perlu menyimpan ‘sesuatu’ yang terlalu detail.

‘Sesuatu’ itu bukan barang loh kawan. Makanya saya mencak-mencak.

Bukan hal yang biasa untuk disimpan. Makanya saya protes.

Cuman hal yang cukup dikenang saja. Makanya saya heran.

Perselisihan selesai, saya diam. Tapi kadang terusik untuk mengungkit. 8D

Kemudian tiba-tiba saja malam ini saya punya pemikiran lain.

I think that I can deal with it.

Saya menemukan pemahaman bahwa masa lalu itu ya masa lalu saja, masa lalu ada dan akan selalu ada, bagaimanapun masa lalulah pembentuk masa depan. Tanpanya saya tidak akan bertemu dia. Tanpanya mungkin akan beda cerita. Jadi hormati saja masa lalu, wong ya itu sudah berlalu.

Your pass will never be bigger than your future.

Seperti rangkaian kalimat dalam bukunya Ucu Agustin--Being Ing (tidak persis sih, seingat saya saja yak) :

Berjalan meninggalkan masa lalu itu seperti saat kita menghadap cermin kemudian berjalan mundur. Pertama kita akan menatap bayangan diri kita lengkap dan jelas. Namun saat langkah mundur kita semakin menjauhi cermin, bayangan kita akan semakin kabur 'blur' tidak jelas lagi, dan kemudian kita tidak lagi berjalan menjauhinya tetapi berjalan berbalik, dan dengan mantap melangkah ke depan.

It would just freeze at the corner of memory and silence. Jadi tidak perlu diusik. Biarkan saja. Tidak perlu curiga. Haha.

Tahun Baru 2012 - Pantai Buyutan!!! Another Heaven Down There (baru sempet posting>.<)


.


Dari kiri ke kanan : Reza, Yopek(duduk), Saya, bang Krisna, Mitha, Gani

Tahun Baru,,,@.@/
horeeee,,,
2012.
Tahun dengan pengharapan terbesar seorang mahasiswi tingkat akhir untuk lulus dengan nilai memuaskan dan segera mendapatkan pekerjaan. Amin.
Tahun dimulainya standar kedewasaan, karena yah,,saya memang harus lebih dewasa dalam menyikapi apapun. 8)
2012.

Persawahan yang kami lewati sebelum mencapai ujung tebing.
Dimulai dengan indah. Trip yang mantap. Dengan diguyur hujan yang mantap pula. Haghaghag.
Kami, 6 orang bersemangat yang berharap mendapatkan malam tahun baru dengan sempurna, jauh dari kebisingan kota, mendatangi pantai yang masih virgin. Bahkan sampai sekarang pantai itu masih tetap virgin. Dulu kami pernah trip kesana juga, tepat setahun yang lalu di bulan Desember. Dan kali ini kami ingin mengulang sensasi pantai ini untuk kedua kalinya. Pantai buyutan. Another heaven down here. Kenapa ‘down there’ karena kami memang harus menuruni tebing untuk mencapai pantai ini.
Sabtu, 31 Desember 2011
Kami ber-6, saya, Reza, bang Krisna, Gani, Mitha, dan Yopek berangkat jam 12.00. Dua orang terakhir merupakan rombongan dari Jogja. Gani yang notabene adek saya memaksa ikut, padahal dia baru saja pulang kampung dari Jakarta. Fiuh, ketahanan badanmu mantap le,,,(‘le’ kependekan dari ‘tole’ sebutan bagi anak lelaki).
Di pasar Batu, kami membeli beberapa kembang api untuk merayakan malam tahun baru. Sebenarnya saya sedikit tidak setuju dengan ide ini, karena hedeeeeh, bukannya itu sama saja memulai tahun yang baru dengan membakar duit y kawan?? Aiiih,,tapi apa boleh buat, suara terbanyak yang menang, saya cuman ikutan nyumbang kegembiraan saja deh (sebenarnya g punya duit buat ikutan nyumbang,haha).
Jam 4 kami nyampe dirumah terakhir. Rutenya? Hooo,,,rute pernah dibahas pada postingan setahun yang lalu, ini dia. Dulu kami membawa motor kami sampai ujung tebing, melewati jalan offroad yang parah. Namun kali ini, guna ngecamp di bibir pantai, kami menitipkan motor kami di rumah terakhir, yaitu rumahnya pak lurah. Padahal sebenarnya jalan menuju ujung tebing sudah diperbaiki, sudah layak untuk dilewati. Kami tetap memilih jalan kaki. Mantap. :P
Di ujung tebing, kami bertemu dengan 2 orang, mbak Rama dan Richard. Mereka dari Jakarta. Mereka punya waktu 10 hari untuk menyasarkan diri, dan sengaja menyasarkan diri, terlemparlah mereka ke pantai Buyutan. Sempet kenalan sebentar basa basi, kemudian mereka curhat bahwa mereka butuh kota terdekat untuk menginap, tawaran dari kami pun muncul, tawaran untuk ngecamp bareng, ikut merayakan malam pergantian tahun. Tawaran diterima, mereka bahkan menyumbang beberapa kelapa muda untuk kami. Haha. Mbak Rama itu asli Jakarta, sedangkan Richard itu bule dari Inggris (Wales lebih tepatnya).
Malam sempurna.

Kiri ke kanan : bang Krisna, Reza, Yopek, Richard, mbak Rama, Mitha, Saya, Gani
Walaupun tidak sesempurna tahun lalu, tapi setidaknya hujan belum turun. Ada beberapa titik bintang terlihat. Kami tiduran, main kartu dan bikin minuman hangat untuk membunuh malam, menunggu detik-detik pergantian tahun. 7 menit sebelum tepat jam 12, kembang api disiapkan. Dan,,,horeeee…
Happy new year temannnn,,,
Minggu, 1 Januari 2012
Setelah puas main kembang api, tidak ada lagi yang bisa dikerjakan, kami tidur. Belum sempat pulas, grimis, kemudian hujan. Saya dan reza, mbak Rama dan Richard masuk tenda, yang lainnya tidur di gubuk nelayan. Untung ada gubuk ini, kami sangat amat tertolong dengan adanya gubuk ini.
Sekitar jam 3 pagi, hujan makin deras, tenda kami bocor, T.T, akhirnya kami semua tidur sambil duduk di gubuk nelayan. Haha
Matahari datang juga akhirnya, kami main air sepuasnya, poto sepuasnya dan menikmati hari sepuasnya.
Jam 9 kami packing, siap siap jalan kaki menaiki tebing dan kembali ke rumah pak lurah. Panaaaaas pol. Buset, kulit kami berubah dengan sempunanya. Gosong, bercampur keringat dan pasir putih. Walaupun di bibir pantai kami menemukan mata air, itu belum cukup untuk membilas diri. Kami tetap perlu mandi,>.<.
Jam 10.30 kami numpang mandi di rumah pak lurah. Masyaallah, baiknya mereka. Udah numpang mandi, masih saja dibikinin teh anget. Haiih…terima kasih pak, bu. Kami bantu promosi pantainya yak.
Yup, sempet ngobrol denga pak lurah, beliau meminta kami untuk ikut mempromosikan pantai ini sebagai tujuan wisata, karena letaknya yang berdekatan denga pantai Klayar dan pantai Nampu yang akses masuknya lebih mudah, membuat pantai ini kalah saing, padahal kalau dibandingkan pantai ini lebih mantap, lebih indah, lebih virgin dan lebih segalanya. Yah, walaupun dapat dikatakan lebih sulit akses jalannya. Tapi suer ampe meler, kalian nggak bakal menyesal berjalan jauh.
Jadi bagi hayuuuuuuk kunjungi pantai BUYUTAN,,,,
Kami otw pulang, lewat Gua Gong, buseeeet,,,rame banget jalannya. Sampai heran sendiri saya, apanya yang bagus dari gua ini,=.=’’. Kalau kata Reza, gua ini punya kipas angin di dalamnya, makanya bagus dan banyak dikujungi. Hedeeeeh. Nyampe pasar Batu, hujan mulai turun, dan setia menemani kami sampai kota Solo. Solo banjir. Hiks. Ikut berduka dan berdoa bagi warga Solo yang rumahnya kena banjir. T.T
Yup, that was our perfect new year eve. Haghaghag. Hujan yang mantap. Seperti kepercayaan orang Cina yang berkata bahwa hujan diawal tahun membawa rejeki maka semoga tahun ini pun penuh dengan rejeki bagi siapapun. Amin.