melon...


.

tau apa itu melon???

waha,,,

melon melon,,,melon melon,,,

wuekkk!!!!!!!!!!!
eike benci melon.
amat sangat benci melon,,
baunya,,,bentuknya,,,warnanya,,,
eiuh,,,bikin eike bisa tiba-tiba mual.

nggak teu kenapa eike bisa membencinya. eike lupa sejarah detailnya. seingat apa yang mampu otak eike ingat,,,,begini ceritanya...
jaman dahulu kala, eike semasa kecil di ajak ke sebuah kawinan. kawinan siapa eike lupa. kawinan dari kenalan keluarga emak eike ato malah dari keluarga emak eike sendiri. yang jelas tempat kawinannya jauh. kita sekeluarga naik mobil, umpel2an, dengan mobil jadul yang ber-Angin Cendela. keringat dan peluh bercucuran menimbulkan berbagai macam aroma dari dalam mobil yang panas itu,,,
dan,,,ada yang membawa buah tangan melon. bulet ijo muda terletak dengan indahnya di bawah kaki2 kita. hawa panas membuat aroma melon memjadi tambah kuat.
eike mual.
eike muntah.
mobil dipinggirkan dan eike muntah dengan hebatnya. dengan hidung penuh bau melon.
sial.

tiap kali beli es buah, eike singkirkan melon nista itu ke mangkuk temen eike.
tiap kali ada temen eike mengupas melon, eike menyingkir dengan anggunnya.
tiap kali eike ditawari makan melon, eike menggeleng dengan manisnya.

sebisa mungkin eike menghindari melon.
dan selama selang waktu 'eike munteh' sampai sekarang eike kagak pernah makan melon lagi.
merupakan makanan haram bagi eike.
apalagi baunya itu..
benci.
nggak suka.

eike dihina bila ju2r nggak suka melon. dibilang bodoh.
argh,,,hraugh hraugh,,,
biarin,,,pokoknya eike kagak suka!!!
titik.

auauauau,,,

cy

IN THE MIDDLE


.



In the middle,,


Di tengah-tengah,,


Sedang-sedang saja,,


Nggak terlalu kaya, nggak juga terlalu miskin,,


Nggak terlalu pinter, tapi nggak bisa disebut bodoh,,


Manis, jarang dipuji cantik, tapi nggak pernah dibilang jelek,,


Belum tua, dan sudah tak bisa disebut muda lagi,,


Suka dapat nilai B, jarang (kejadian langka) dapat nilai A dan sering dapat C,,


Menikmati music, seni, dan bidang art. Nggak punya bakat di wilayah itu, tapi mencintai dunianya,,


In the middle.. Selalu.. Sering...Malah cenderung bosan sekarang. Saat melihat ke atas bisanya cuman mengeluh, termotivasi sebentar dan 10 menit kemudian lupa, kembali mengeluh. Sedang saat melihat ke bawah,,,terbersit rasa syukur, bertahan sesaat kemudian meluntur saat melihat kembali ke atas. Rasanya nggak pernah puas. Namun ketidakpuasan itu selalu memiliki pembenaran diri, bahwa ‘manusia itu memang tidak pernah bisa terpuaskan’. Pembenaran yang menimbulkan dampak dimulainya siklus ;melihat ke atas dan ke bawah’.


Punya gagasan tapi nggak berani mengemukakan. Cari aman diam di tengah kerumunan umum,,


Pengen terkenal tapi nggak berani act,,


Selalu saja lempeng,,,ikut arus,,,yang penting nggak beda (dari kebanyakan orang) dan nggak malu,,


Hah,,,,,,,,,,,,,(eike menghempuskan nafas dengan kesal). Selalu seperti itu. Hidup eike rasanya selalu ‘in the middle’. Nggak pernah beralih. Nggak juga pengen beralih. Tapi kenapa rasanya selalu berat untuk memulai bersyukur??





Berdiri ‘in the middle’ sebenarnya membuat eike bisa melihat hal2 dari kacamata orang tengah. Muak dengan berita kemiskinan. Tapi juga berfantasi menjadi orang bekuasa, penuh harta, dan bisa bertindak sesukanya. Mupeng dengan nilai bagus orang lain. Tapi bersimpati ma yang nilainya ancur. Iri melihat perempuan2 pintar, pembawaan menarik, pandai bergaul, dan cantik, walaupun eike sendiri merasa bahwa eike pintar, berpembawaan menarik, pandai bergaul, meski kurang cantik,,(g aah, eike cantik kok. waha). Dan hal2 lain yang menyebabkan eike terkungkung di tengah2.


Nggak ada yang salah dengan berada di tengah. Walaupun eike mengeluh, bukan berarti eike berniat berpindah tempat. Eike hanya berefleksi diri. Agar eike terus bersyukur. Hidup eike nggak buruk menjadi ‘in the middle’. Bahagia walaupun nggaak sangat. Setidaknya eike nggak pernah merasa kekurangan, walaupun juga nggak pernah berlebihan. Di tengah, sedang2 saja, nggak putih dan bukan hitam, melainkan abu-abu.


In the middle…


Being gray,,,


Being happy,,,


cy